Sabtu, 26 September 2009

Mengupas Ramalan Bangsa Maya Tentang Bencana Besar 2012


Apa yang akan terjadi dengan tanggal 21 Desember 2012 nanti? Dimana Anda akan berada waktu itu? Apa yang akan Anda lakukan sepanjang hari itu jika hari itu ialah “Hari Terakhir” Anda?

Pertanyaan-pertanyaan di atas membuat kita penasaran. Memangnya apa yang akan terjadi dengan tanggal tersebut? Menurut penanggalan Maya, tanggal tersebut merupakan hari terakhir era Jaguar, atau “Ix” dalam bahasa Maya, yang dimulai tanggal 13 Agustus 3114 SM dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 menurut kalender Gregorian, dan seiring dengan berakhirnya era tersebut, akan terjadi perubahan siklus Bumi yang akan memiliki implikasi amat besar bagi kehidupan di Bumi.

Diduga tahun 2000 merupakan bagian awal dari proses catasthrope atau malapetaka akhir jaman yang sebagian telah terjadi di sejumlah tempat di berbagai belahan dunia. Gempa bumi, tsunami, banjir bandang, angin topan, badai dan tornado, tanah longsor, letusan gunung berapi dan lain-lain menimpa sebagian penduduk dunia secara nyaris serempak. Ini semua merupakan sinyal bahwa gerbang bintang atau stargate telah membuka di tahun 2000, sementara pada tanggal 21 Desember 2012 nanti, stargate kedua akan membuka seiring dengan posisi matahari yang berjajar lurus dengan posisi Bumi dan stargate di utara galaksi yang akan menciptakan kesatuan jalur.

Kalender Maya sendiri masih menyimpan misteri. Bagaimana bisa bangsa Maya yang bahkan belum mengenal roda di Jaman Batu mampu membuat kalender yang mampu “meramal” kejadian di ribuan tahun ke depan, yang berawal di sebuah tanggal yang bahkan mereka sendiri belum eksis. Bahkan tanggal awal kalender itu masih 2000 tahun lebih tua daripada bangsa Olmec yang diduga merupakan bangsa pertama yang membangun peradaban di Amerika Selatan.

Para arkeolog juga dibuat penasaran karena tahun awal yang tercatat dalam kalender itu bersamaan dengan peninggalan sejarah di tempat lain. Pada tahun 3110an SM, diyakini sebagai berdirinya sejumlah monumen yang berkaitan dengan astronomi, salah satunya monumen Stonehenge di Inggris. Masa itu juga diyakini sebagai awal kelahiran Dinasti Mesir. Lukisan kuno di Mesopotamia juga berkembang di masa ini. Semua ini memiliki pengaruh terhadap revolusi budaya manusia hingga seperti sekarang ini.

Arkeologi mengenai Maya – disebut Mayanologi - dimulai pada tahun 1773 dengan penemuan Palenque, kota bangsa Maya, yang ditemukan oleh Pastur Ordonez dari Chiapas. Palenque juga dikenal sebagai Nachan atau “Place of Serpents”. Pastur Ordonez kemudian menulis buku berjudul “A History of the Creation of Heaven and Earth” yang menjadi awal berkembangnya arkeologi Maya (halaman 83 dan 85). Setelah itu, hampir setiap tahun ditemukan peninggalan-peninggalan kuno bangsa Maya baik berupa candi, piramid, monumen, sarkofagus dan lain-lain yang banyak mengandung teks kuno.

Penemuan terbesar yang memberikan tanggal awal era Jaguar ialah penemuan gugusan bangunan candi yang disebut dengan “Group of the Cross” yang dibangun oleh Raja Chan-Bahlum II, putra dari Pacal, pada tahun 684 M. Bangunan itu mengandung data-data astrologi yang penting bagi Maya, termasuk informasi bahwa pada tanggal 13 Agustus 3114 SM – awal dari era Jaguar - merupakan kelahiran tiga dewa penting Palenque yaitu GI, GII dan GIII. Berdasar pada analisis Linda Schele dan David Freidel – dua orang ahli mayanologi yang menterjemahkan teks di Palenque - penulis menyimpulkan bahwa GI (Hunahpu) memiliki kaitan dengan planet Saturnus, GII (Kawil) dengan Jupiter dan GIII (Xbalanque) memiliki kaitan dengan Mars.

Buku ini terbagi atas 12 bagian atau bab. Pada segmen awal lebih banyak berkisah mengenai perjalanan penulis dan sejarah Maya. Segmen berikutnya lebih banyak membahas tentang peninggalan arkeologi Maya termasuk pembahasan mengenai kalender yang kontroversial itu. Sementara bagian akhir mengupas tentang siklus atronomi terutama posisi matahari yang telah “dalam proses menuju penguncian” posisinya dengan stargate kedua. Gilbert menyimpulkan bahwa kalender Maya merupakan pemberian makhluk cerdas yang datang dari luar angkasa dan kemungkinan mereka akan datang kembali tahun 2012 nanti (halaman 283).

Di Inggris, buku ini terbit dengan judul di atas, sementara di Amerika Serikat terbit dengan judul “2012: Mayan Year of Destiny”. Mengenai penulis, Adrian Gilbert ialah penulis spesialis mengenai Maya. Bukunya yang terbit tahun 1995, “The Mayan Prophecies” yang ia tulis bersama Maurice Cotterell, pernah masuk daftar buku best seller.

Sekedar informasi, akhir tahun 2009 ini akan hadir film bertema catasthrope 2012 berjudul "2012" hasil arahan sutradara kawakan Roland Emerich. Entah berkaitan dengan hadirnya film tersebut, akhir-akhir ini terbit sejumlah buku dengan tema serupa. Namun buku Adrian Gilbert ini rasanya lebih menarik serta lebih akurat karena ia melakukan sejumlah riset di lapangan selain juga menampilkan sejumlah foto memikat situs Maya kuno.

Gatot Tri R.

=================================

Data Buku
Judul buku: The End of Time: The Mayan Prophecies Revisited
Penulis: Adrian Gilbert
Penerbit: Mainstream Publishing
Tahun terbit: 2006, cetakan pertama
Tebal: 335 halaman, hard cover
ISBN: 1-84596-098-X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar